Pages

Jumat, 28 Februari 2014

Tutorial Pembuatan Flip Books dengan Framework Kiky Si Kancil

Assalamu'allaikum....

Kali ini saya akan menerangkan tentang pembuatan Flip Books dengan Framework Kiky Si Kancil. Jika pembuatan Flip Books secara normal dengan scripting akan menghabiskan waktu berjam-jam, dengan menggunakan Framework Kiky Si Kancil ini, kita hanya menghabiskan waktu kurang dari 15menit saja. Mau tau caranya seperti apa ? Terus aja pantengin blog ini ahahahaha

Lanjut materi yaaaaaa~
Pertama-tama, pastikan kamu sudah punya file-file yang dibutuhkan dalam pembuatan FlipBooks ini.


Lalu run aplikasi "Executor" dengan cara klik kanan "run as administrator".


Setelah itu aplikasi akan meminta untuk diinstal. Pilih "OK" dan  kemudian browse file "Flipbooks.kancil" yang ada di dalam folder tadi.


Kemudian akan muncul folder "flipbooks". Masuk lah kedalam folder tersebut dan kemudian double klik pada "index.html".


Finally, jadi deh flipbooks nya...........



Nah...... kalau misalkan kamu ingin edit-edit lagi isi cerita atau mungkin gambar dari flipbooks kamu, kamu tinggal edit-edit file html nya dengan editor Dreamweaver atau Notepad++ atau apapun itu yang bisa kamu gunakan untuk edit file html tersebut.

Udah deh.... Mudah-mudahan tutorial ini cukup jelas buat kamu baca dan praktekin dirumah yaaaaaayyy ahahahaha

Terima Kasih sampai jumpa~
Read More … Tutorial Pembuatan Flip Books dengan Framework Kiky Si Kancil

Sabtu, 22 Februari 2014

Tentang Framework Kiky Si Kancil

Framework Kiky Si Kancil merupakan pengembangan dari CRUD Generator yang dibuat menggunakan kombinasi Lazarus, jQuery-UI, NodeFire dan sedikit imajinasi. Jangan bandingkan Framework "newborn" ini dengan Framework lain yang jauh lebih kompleks seperti Yii atau CodeIgniter. Sesuai dengan misi awalnya, yaitu menciptakan sebuah Framework yang dapat menyediakan mekanisme CRUD dalam hitungan detik, kode-kode pembangun Framework Kiky Si Kancil ini terus mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik. Sebagai pendatang baru, diharapkan Framework ini dapat menjadi bahan pembelajaran bagi para pengguna web, khususnya programmer.
 

Framework Kiky Si Kancil memudahkan kita dalam pembuatan aplikasi database dasar seperti edit, tambah, hapus dan print data yang ada didalam database.
Kurang dari 15 menit saja kita bisa langsung menyelesaikan aplikasi tersebut tanpa harus banyak melakukan skripting.

Rickman Roedavan adalah CEO sekaligus programmer dari Kiky Si Kancil ini. Ia bekerja sebagai software engineer di PT. Dirgantara Indonesia sekaligus dosen di politeknik TEDC. Ia juga merupakan salah satu penulis antologi cerpen fiksi fantasi terbaik Fantasy Fiesta 2011 serta Ufuk Fantastic Fiction 2012. Mari kita lihat kumpulan cerpen dan karya-karya lainnya.

Kancil Parody

Merupakan kumpulan dari naskah-naskah bersejarah dan fenomenal (weits, bahasanya) karena naskah-naskah dan gambar pada seri Kancil Parody ini telah melanglangbuana ke berbagai penerbit dan... ditolak! Hehehe. Nggak tanggung-tanggung bro, naskah Kancil Parody sudah ditolak oleh lebih dari 15 penerbit. Meski pun begitu, naskah ini tetap merupakan naskah awal Kiky Si Kancil, sekaligus naskah pamungkas untuk mengubah mindset tentang "Sang Kancil" yang selama ini sudah terlanjur di cap buruk. Naskah Kancil Parody sendiri akan diterbitkan secara berkala di http://bobo.kidnesia.com dan dapat dibaca secara gratis oleh seluruh pembaca cilik di Indonesia.
Kancil Comic
Merupakan bagian dari sejarah awal Kiky Si Kancil dan ditujukan sebagai sarana promosi untuk memperkenalkan Kiky Si Kancil kepada komunitas komik online terbesar di Indonesia. Pada saat artikel ini dibuat, judul perdana Kancil Comic yang masih membawakan kisah dari Kancil Parody telah menembus 300 view lebih. Lumayan... lumayan...., hehehe.
Kancil Saga
Merupakan produk terbesar Kiky Si Kancil (untuk saat ini). Berada di bawah payung Kepustakaan Populer Gramedia dan siap menggebrak dunia persilatan. Kancil Saga rencananya akan dibuat dalam bentuk trilogi dan mengisahkan perjuangan Kiky dan teman-temannya, sesama anggota Laskar Mustafa untuk mengalahkan para penyihir jahat. Tunggu saja tanggal rilisnya, oke?!
Kancil Games
Merupakan bagian dari produk promosi yang akan mendukung Kancil Parody dan Kancil Saga. Untuk saat ini, pengerjaan software, coding dan etcnya masih saya pegang sendiri. Sambil mencari beberapa rekan dan mungkin, mahasiswa saya, yang bisa ikut membantu terbentuknya Kancil Games. Rencananya, untuk tahap awal game ini akan dibuat berbasis flash. Dukungan untuk IOS, Android dan mobile akan dipikirkan kemudian.
Kancil Animation Series
Merupakan bagian terambisius dari keseluruhan franchise Kiky Si Kancil. Meski sudah mendapat dukungan penuh dari Studio Animasi Gunung Batu Enterprise (studio yang juga menangani special efek Bima Satria Garuda), masalah investasinya soal lain. Perlu perjuangan yang sangat berat untuk meyakinkan pihak investor. Apalagi karena industri animasi tidak sama seperti industri sinetron yang sirkulasi perputaran modalnya berjalan sangat cepat. Butuh kesabaran, dan keyakinan tingkat tinggi untuk mewujudkannya. Meski pun begitu, saya sangat optimis akan dapat memperoleh investor yang mau membantu terciptanya seri animasi ini. Dare to dream! Dare to make it come true! Go! Kiky! Go!

Read More … Tentang Framework Kiky Si Kancil

Jumat, 14 Februari 2014

Sekilas tentang Web 2.0

Web 2 .0 adalah website yang memungkinkan adanya interaksi antara pemilik dan pengguna dengan konsep yang lebih mudah dan fleksible, selain itu ciri dari web 2.0 adalah website yang dibuat dengan full CSS yang membuat website lebih mudah dan ringan diakses, tidak memakan resources banyak.

Istilah Web 2.0 dipakai untuk menggambarkan aplikasi-aplikasi Internet generasi baru yang merevolusi cara kita menggunakan Internet. Semua aplikasi ini membawa kita masuk ke babak baru penggunaan Internet yang berbeda dengan generasi sebelumnya pada pertengahan tahun 1990-an.
What is Web 2.0? Karangan Tim O’Reilly menjabarkan arti dan ciri-ciri web 2.0 tersebut. Kebetulan dia merupakan orang yang mencetuskan kata Web 2.0.   Ciri -ciri Web 2.0 diantaranya:

1.TheWeb as Platform
Aplikasi Web 2.0 menggunakan Web (atau Internet) sebagai platformnya. Apa sih yang dimaksud dengan platform ? Platform di sini adalah tempat suatu aplikasi dijalankan. Contoh platform yang terkenal adalah Windows, di mana ada aplikasi-aplikasi seperti Microsoft Office dan Adobe Photoshop. Menggunakan Internet sebagai platform berarti aplikasi-aplikasi tersebut dijalankan langsung di atas Internet dan bukan di atas satu sistem operasi tertentu. Contohnya adalah Google yang bisa diakses dari sistem operasi mana pun. Contoh lainnya adalah Flickr yang juga bisa diakses dari sistem operasi mana pun.
Kelebihannya jelas, aplikasi-aplikasi Web 2.0 ini tidak lagi dibatasi sistem operasi seperti pada Windows. Dan kita bahkan tidak perlu menginstall apapun untuk menggunakan aplikasi-aplikasi ini !
2. Harnessing Collective Intelligence
Aplikasi Web 2.0 memiliki sifat yang unik, yaitu memanfaatkan kepandaian dari banyak orang secara kolektif. Sebagai hasilnya muncullah basis pengetahuan yang sangat besar hasil gabungan dari pengetahuan banyak orang. Contoh yang jelas adalah Wikipedia. Wikipedia adalah ensiklopedi online yang memperbolehkan semua orang untuk membuat dan mengedit artikel. Hasilnya adalah ensiklopedi online besar yang sangat lengkap artikelnya, bahkan lebih lengkap daripada ensiklopedi komersial seperti Encarta ! Contoh lainnya lagi adalah del.icio.us di mana semua orang saling berbagi link-link menarik yang mereka temukan. Akibatnya kita bisa menemukan “permata-permata” di Web gabungan hasil browsing dari ribuan orang. Blogosphere juga merupakan contoh kepandaian kolektif karena setiap orang bisa menulis blog-nya sendiri-sendiri lalu saling link satu sama lain untuk membentuk jaringan pengetahuan, mirip seperti sel-sel otak yang saling terkait satu sama lain di dalam otak kita.
3. Data is the Next Intel Inside
Kekuatan aplikasi Web 2.0 terletak pada data. Aplikasi-aplikasi Internet yang berhasil selalu didukung oleh basis data yang kuat dan unik. Contohnya adalah Google, yang kekuatannya terletak pada pengumpulan dan manajemen data halaman-halaman Web di Internet. Contoh lainnya lagi adalah Amazon yang memiliki data buku yang bukan hanya lengkap, tapi juga sangat kaya dengan hal-hal seperti review, rating pengguna, link ke buku-buku lain, dan sebagainya. Ini berarti perusahaan yang unggul adalah perusahaan yang menguasai data.
4. End of the Software Release Cycle
Aplikasi Web 2.0 memiliki sifat yang berbeda dengan aplikasi pada platform “lama” seperti Windows. Suatu aplikasi Windows biasanya dirilis setiap dua atau tiga tahun sekali, misalnya saja Microsoft Office yang memiliki versi 97, 2000, XP, dan 2003. Di lain pihak, aplikasi Web 2.0 selalu di-update terus-menerus karena sifatnya yang bukan lagi produk melainkan layanan. Google misalnya, selalu di-update data dan programnya tanpa perlu menunggu waktu-waktu tertentu.
5. Lightweight Programming Models
Aplikasi Web 2.0 menggunakan teknik-teknik pemrograman yang “ringan” seperti AJAX dan RSS. Ini memudahkan orang lain untuk memakai ulang layanan suatu aplikasi Web 2.0 guna membentuk layanan baru. Contohnya adalah Google Maps yang dengan mudah dapat digunakan orang lain untuk membentuk layanan baru. Sebagai hasilnya muncullah layanan-layanan seperti HousingMaps yang menggabungkan layanan Google Maps dengan Craigslist. Layanan seperti ini, yang menggabungkan layanan dari aplikasi-aplikasi lainnya, dikenal dengan istilah mashup.
6.Software Above the Level of a Single Device
Aplikasi Web 2.0 bisa berjalan secara terintegrasi melalui berbagai device. Contohnya adalah iTunes dari Apple yang berjalan secara terintegrasi mulai dari server Internet (dalam bentuk toko musik online), ke komputer pengguna (dalam bentuk program iTunes), sampai ke mobile device (dalam bentuk iPod). Di masa depan diperkirakan akan makin banyak aplikasi-aplikasi yang memiliki sifat ini, misalnya saja demo Bill Gates di CES 2006 menunjukkan integrasi antar device yang luar biasa.
7.Rich User Experiences
Aplikasi Web 2.0 memiliki user interface yang kaya meskipun berjalan di dalam browser. Teknologi seperti AJAX memungkinkan aplikasi Internet memiliki waktu respons yang cepat dan user interface yang intuitif mirip seperti aplikasi Windows yang di-install di komputer kita. Contohnya adalah Gmail, aplikasi email dari Google yang memiliki user interface revolusioner. Contoh lainnya lagi adalah Google Maps yang meskipun berjalan namun bisa memberikan respons yang cepat saat pengguna menjelajahi peta.
Apakah suatu aplikasi harus memiliki ketujuh ciri-ciri ini untuk bisa disebut “Web 2.0″ ? Jawabannya adalah tidak. Namun semakin banyak ciri-ciri yang dimiliki berarti aplikasi itu semakin “Web 2.0″? Dan satu hal lagi, meskipun contoh-contoh yang diberikan di atas banyak berasal dari keluarga Google, tapi sebenarnya masih banyak aplikasi Web 2.0 yang lain.
sumber :
http://oreilly.com/web2/archive/what-is-web-20.html
http://radar.oreilly.com/archives/2005/08/not-20.html
http://www.gayahidupdigital.com/2006/02/18/web-20-2/


link :
http://yusrianita.wordpress.com/2012/08/02/sekilas-tentang-web-2-0/
Read More … Sekilas tentang Web 2.0